Arsip Blog

Apakah Batik Diproduksi Sendiri atau Mengambil dari Orang Lain

Jika Anda mempunyai kemampuan yang memadai dan mempunyai taste tertentu dalam menciptakan suatu produk, tidak ada salahnya mencoba membuat sendiri produk yang akan Anda jual. Banyak orang yang berhasil berbisnis batik bahkan awalnya tidak mempunyai kemampuan sama sekali dalam batik Read the rest of this entry

Batik Motif Parang dan Lereng

Motif Batik Parang dan Lereng

Batik parang atau lereng menurut pakemnya hanya boleh digunakan oleh sentono dalem (anak dari ratu). Lereng berasal dari kata mereng (lereng bukit). Sejarah motif ini diawali dari pelarian keluarga kerajaan dari Keraton Kartasura. Para keluarga raja terpaksa bersembunyi di daerah pegunungan agar terhindar dari bahaya. Mereka berada di daerah-daerah yang sulit dijangkau musuh. Motif ini berarti juga topo broto para raja yang dilakukan di lereng-lereng pegunungan untuk mendapatkan wahyu atau wangsit. Dalam tapa brata itulah mereka dapat melihat pemandangan gunung dan pegunungan yang berderet-deret sehingga menyerupai pereng atau lereng.

www.BatikSolo.asia

Batik Motif Truntum

Motif Batik Truntum

Motif batik truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III), bermakna cinta yang tumbuh kembali. Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama terasa semakin subur berkembang (tumaruntum).

Kain motif truntum biasanya dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumoruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai. Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru.

www.BatikSolo.asia